Kamis, 27 Februari 2014

Mari rancang peta suksesmu !!

Hidup ibarat sebuah perjalanan. Setiap orang yang sedang menempuh perjalanan sudah semestinya tahu kemana dia harus berjalan. Dia harus tahu tempat yang ia tuju.  Artinya tiap orang yang menempuh hidup harus menemukan tempat tujuannya. Seringkali tujuan hidup kita, bisa kita temukan dari impian kita. Dan kita yakin, setiap orang pasti memiliki impian di dalam hidupnya.   Impian memberikan pada kita energi sekaligus inspirasi. Impian mengobarkan semangat hidup. Dan impianlah yang mengawali perjalanan sukses kita. Dan impian besar  kita itu biasa disebut dengan VISI.


Kekuatan Mimpi
       “Segala sesuatu diciptakan dua kali” kata banyak filosof.  Penciptaan pertama terjadi ketika seseorang memiliki impian di benaknya. Kedua, ketika ia mencoba mewujudkannya dalam kenyataan hidup. Sebagai contoh : ketika kita membuat sebuah rumah, apakah yang kita lakukan ? Tentu saja  terlebih dulu kita membayangkan dalam pikiran kita seperti apa rumah yang kita inginkan. Inilah yang kita sebut impian. Baru kemudian kita menurunkannya di kertas gambar, rumah yang ada di dalam  pikiran kita itu. Dan seterusnya para tukang mengerjakannya sesuai dengan gambar arsitek yang sudah dibuat. Dan proses seperti ini terjadi pada semua hal.

          Henry Ford adalah contoh orang yang menemukan mimpinya dan kemudian berhasil mewujudkannya menjadi sebuah kenyataan. Impiannya adalah memproduksi mobil besar-besaran dengan harga terjangkau. Impian Ford muncul dari hobinya mengutak atik mesin. Dia belajar sendiri tentang mesin uap, mesin pembakaran dan mesin jam dinding. Dia bahkan merantau ke pinggiran kota dan bekerja tanpa dibayar hanya supaya bisa bekerja dengan mesin. Awalnya dia bekerja sebagai  mekanik dan tukang reparasi jam. Seiring perjalanan waktu, munculah minatnya pada dunia otomotif. Pada tahun 1896 dia membuat mobil pertamanya di belakang rumahnya sendiri. Dari kecintaannya pada mesin dan ketertarikan pada mobil, impian Ford semakin tumbuh besar  : memproduksi mobil besar-besaran namun dengan harga yang murah. Pada tahun 1899  dia ikut mendirikan Detroit Motor Company. Tapi karena rekan kerjanya menolak untuk menjual mobil dengan harga murah, Ford keluar dan mendirikan perusahaan sendiri, Ford Motor Company.  Pada tahun pertama, perusahaannya , mampu membuat 6.000 unit mobil.  Pada tahun ke delapan mencapai 500.000 unit. Dan mereka bisa menekan harga eceran dari $850 menjadi $360. Impian Ford akhirnya menjadi kenyataan. Ford dijuluki sebagai “Bapak produksi mobil besar-besaran”. Apa yang membuat dia berhasil ? Berani bermimpi dan gigih mewujudkannya !

          Presiden John F Kennedy pun orang yang memiliki mimpi besar. Pada tanggal 25 Mei 1961 di hadapan Kongres beliau berdiri memberikan pidatonya. Waktu itu beliau menyampaikan impiannya mendaratkan manusia di bulan dan mengembalikannya ke bumi dengan selamat. Sebuah ide yang pada  waktu itu  dianggap luar biasa dan mustahil. Bahkan orang-orang yang bekerja di NASA pun merasa hal itu sangat tidak mungkin. Kata mereka, NASA tidak memiliki teknologi itu dan tidak yakin bahwa teknologi itu ada. Tapi Kennedy berkata dengan sungguh-sungguh dan juga memberikan batas waktunya :”Saya percaya bahwa kita akan bisa mewujudkannya pada  akhir dekade ini”.

Meskipun banyak yang meragukan, akhirnya pada 16 juli 1969, Apollo 11 berangkat dari Kennedy Space Center dan memulai perjalanan 244, 930 mil ke bulan. Tepat tanggal 20 Juli Astronout Neil Armstrong & Edwin Aldrin Jr mendaratkan modul luar angkasa Eagle di atas permukaan bulan disaksikan oleh 200 juta orang yang menonton di TV. Waktu itu Armstrong mengatakan :”Ini adalah satu langkah kecil bagi orang, tapi lompatan besar bagi teknologi manusia”. Sayang sekali Presiden kennedy tidak pernah menyaksikannya, karena beliau sudah meninggal pada waktu itu. Namun demikian, impiannya dapat terwujud dengan sempurna. Dan ternyata mimpi mampu melakukan banyak hal untuk kita.
         

Mimpi mampu memberikan Arah perjalanan
Munginkah seorang bisa berhasil tanpa mengetahui apa yang diinginkannya dalam hidup ? rasa-rasanya sih tidak mungkin.  Kita semua memerlukan sesuatu yang cukup berarti untuk kita tuju. Mimpi memberikan itu kepada kita. Ia bekerja seperti kompas. Ia menuntun arah perjalanan hidup kita Jika kita bergerak ke arah yang bukan mimpi kita, kita akan kehilangan kesempatan meraih sukses.

Mimpi menambah potensi diri
Jika kita tidak memiliki impian, akan sulit untuk menggali potensi kita, karena kita tidak melihat di balik keadaan kita saat ini. Dengan mimpi kita akan melihat potensi kita dan melatihnya hingga tumbuh dan berkembang untuk meraih mimpi itu.  Sehingga setiap kesempatan  yang ada, setiap sumber yang kita temukan  akan menjadi potensi yang tumbuh ke arah terwujudnya mimpi itu. Semakin besar mimpi semakin besar potensi yang akan berkembang. Ini artinya akan semakin dekat dengan sukses. Kata orang bijak “ Dunia orang buta dibatasi oleh sentuhannya, dunia orang bodoh dibatasi oleh wawasannya, dan dunia orang besar dibatasi oleh impiannya”.

Mimpi membantu kita menentukan prioritas
Mimpi memberikan kepada kita harapan di masa depan dan kekuatan pada saat ini.  Mimpi membantu kita mengatur prioritas tehadap apa yang kita kerjakan. Mereka yang punya impian tahu apa yang harus dia kerjakan dan apa yang harus harus dia tinggalkan. Mereka dapat mengukur segala aktivitas menurut mimpinya, mengkonsentrasikan perhatian pada hal-hal yang membawa lebih dekat pada mimpinya serta membuang jauh-jauh hal-hal yang tidak mendukung mimpinya. Namun yang sangat disayangkan, sebagian dari kita tidak mau memfokuskan diri pada  mimpinya. Sehingga kebingungan dalam menentukan skala prioritas.

Mimpi menambah nilai pada aktivitas kita.
Mimpi akan meletakkan setiap yang kita lakukan selalu dalam perspektif yang benar. Dalam pandangan kita, setiap aktivitas menjadi bagian penting dari gambar keseluruhannya. Oleh sebab itu sebuah tugas yang tidak menarik sekalipun akan kita nilai berharga apabila hal itu akan mendekatkan kita pada impian kita.

Ada sebuah kisah yang menceritakan seorang wartawan yang mencoba berbicara dengan tiga orang pekerja bangunan dalam sebuah proyek pembangunan sebuah sekolah.
“Apa yang sedang kamu kerjakan ?” tanyanya kepada pekerja pertama.
“Saya sedang memasang bata. Dan saya berharap mendapat bayaran dari pekerjaan ini.” Jawabnya.
Lalu dia mengajukan pertanyaan yang sama pada pekerja kedua yang tangannya kotor terkena  adukan semen. Wartawan itu mendapatkan jawaban ketus. “Memangnya kamu lihat saya sedang ngapain ? Saya ini sedang mengecor dinding beton, Sebuah pekerjaan yang melelahkan”. Katanya.
Lalu dia menanyakan pada pekerja ketiga :”apa yang sedang kamu kerjakan?”
Pekerja itu berhenti sejenak, sambil tersenyum dan dengan penuh semangat dia menjawab : “Saya sedang membangun gedung sekolah. Saya harus mengerjakannya dengan sebaik-baiknya. Agar anak-anak bisa belajar dengan nyaman. Rencananya di sebelah depan akan dibangun kantor kepala sekolah dan ruang guru. Di pojok sebelah kanan akan ada  ruang laboratorium . di samping kiri ada lapangan olahraga....dst.

Dari cerita di atas bisa kita lihat bahwa mereka bertiga melakukan pekerjaan yang sama, namun orang ketiga bekerja dengan didorong oleh visi yang jauh lebih besar dari teman-temannya yang lain. Dan itu menambah nilai pada pekerjaannya. Jadi aktivitas yang paling baik adalah yang dilakukan sepenuh hati demi sebuah tujuan dan visi yang mulia. Dan mimpi memberikan pada kita sudut pandang dan nilai yang berbeda.

Mimpi menuntun masa depan kita
Mimpi meramalkan apa yang menjadi milik kita. Ia merupakan ajakan dan bujukan untuk melakukan sesuatu. Ketika kita mempunyai mimpi, kita bukan hanya seorang penonton sebuah pertandingan  yang cuma duduk-duduk sambil berharap sesuatu akan terjadi. Mimpi membuat kita mengambil peran yang aktif dalam meraih tujuan dan makna hidup kita. Mimpi, ketika kita mengejarnya akan menuntun kita pada masa depan kita. Ini bukan berarti kita memiliki jaminan. Namun kesempatan kita untuk berhasil akan semakin besar. Beranilah bermimpi dan kejarlah impian itu. Perkara besar di dunia ini, bukanlah terletak pada : di mana kita berada saat ini melainkan ke mana kita akan bergerak. Kita bisa mengejar impian di mana pun kita berada sekarang. Kita bisa mengejar apa yang kita impikan sekarang juga !!.


SIKAP KITA TERHADAP MIMPI

          Banyak orang yang mendapatkan ide dan mimpi ketika mandi. Tetapi yang sukses adalah mereka yang mengeringkan badannya, berpakaian dan bergegas melakukan sesuatu untuk mimpinya itu. Sebenarnya pendaratan manusia ke bulan bukanlah sesuatu yang mudah. Itu membutuhkan teknologi yang canggih dan kompleks.  Namun pidato Kennedy di hadapan Kongres membuat sebuah impian yang mustahil menjadi sebuah target yang terjangkau. Penyebab keberhasilannya adalah sikap yang benar yang mengawal impian besar itu. Karena sikap positif itulah yang pada akhirnya bekerja mewujudkan semua impian. Sikap positif itu hidup di dalam dada para ilmuwan dan pekerja di NASA. Setiap hari, saat mereka sedang bekerja, hanya ada satu hal dalam pikiran mereka : kami harus serius dan bekerja keras untuk mendaratkan manusia di bulan. Lalu apa yang terjadi kemudian?  Ketika sikap mengatasi kemampuan, bahkan yang tadinya mustahil pun menjadi mungkin. 

          Sebuah impian besar harus diikuti oleh sikap positif. Jika kita hanya memiliki hanya satu saja dari keduanya, kita tidak akan pernah berhasil.  Impian tanpa dibarengi sikap positif akan menghasilkan pelamun. Sikap positif tanpa mimpi besar akan menciptakan orang yang rajin tapi tidak tahu apa yang dituju. Untuk meraih sukses, ternyata mimpi saja belumlah cukup. Harus ada sikap positif yang bertugas mewujudkan mimpi itu setiap saat. Sikap  harus terus ditumbuhkan dari awal sampai akhir. Tanpa sikap positif, impian hanya akan menjadi mimpi di siang hari bolong. Inilah perbedaan yang sangat mendasar antara pemimpi dengan orang yang membuat impiannya menjadi kenyataan.
         
Siapa kamu hari ini adalah hasil dari sikap kamu
Sikap kamu  tidak hanya mengarahkan masa depan saja, tetapi juga mempengaruhi siapa kamu hari ini. Pilihan-pilihan yang kamu buat hari ini merupakan hasil dari  sikap kamu. Sikap menentukan perbuatan. Perbuatan menentukan keberhasilan. Ketika kamu dilahirkan, segala sesuatu terjadi di luar kekuasaan kamu. Kamu tidak bisa memilih siapa orangtua biologis kamu. Kamu juga tidak bisa memutuskan kapan dan di mana kamu dilahirkan. Atau yang lainnya. Namun  ketika kamu makin besar, kamu mulai memilih dan memutuskan sendiri apa yang kamu inginkan. Kamu sudah mulai bertanggung jawab terhadap apa yang kamu kerjakan.

Banyak orang yang menyalahkan keadaan ketika mendapatkan masalah atau mengalami kegagalan . Ini tentu saja tidak benar. Kita tidak bisa menyalahkan keadaaan. Apa yang kita alami adalah buah dari sikap kita.  Memang kita tidak bisa mengontrol apa yang terjadi (keadaan). Namun kita bisa memilih apa reaksi kita terhadap keadaan itu. Jika kita memilih sikap yang positif terhadap keadaan (yang buruk ) itu, insya Allah kita tidak akan pernah dipengaruhinya. Ada juga orang menyalahkan masa lalu karena mereka merasa salah didikan dan salah asuhan. Ini juga tidak benar. Karena masa lalu kita sudah selesai. Kita bertanggung jawab dan memiliki kekuasaan untuk tidak mengijinkan masa lalu mengontrol kita di masa sekarang. Ada pula orang yang menyalahkan keterbatasan yang ada padanya. Ini pun tidak benar. Memang tidak kita pungkiri bahwa setiap orang pasti memiliki keterbatasan. Tapi justru hal ini tidak boleh kita jadikan alasan. Karena banyak orang yang sukses juga memiliki keterbatasan seperti kita. Dan mereka tidak pernah menyerah dengan keterbatasan. Mereka belajar dan berusaha untuk memperkecil keterbatasan sekaligus memperluas kemampuan mereka. Mereka memilih keterbatasan sebagai alasan untuk terus belajar dan belajar.

Kita perlu belajar dari Phoenix Sun – sebuah klub basket di NBA – dalam sikap positif. Di markas mereka terpampang sebuah poster di setiap kamar ganti pemain. “Pertandingan telah dijadwalkan, kita harus memainkannya. Jadi sebaiknya kita menang”.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar