Teknologi Bioproses
adalah bagian dari dunia teknik yang biasanya dikenal dengan process
engineering bersama dengan Teknik Kimia. Teknologi Bioproses merupakan gabungan
dari 2 disiplin ilmu antara Bioteknologi dan Teknik Kimia, dalam sisi
bioteknologi pada jurusan ini mempelajari secara umum sifat-sifat
mikroorganisme (bakteri, alga, jamur, virus), sel-sel tumbuhan dan hewan,
enzim, serta metode-metode pemanfaatan hayati atau proses pengolahannya. Lalu,
dalam sisi Teknik Kimia, jurusan ini memegang peranan penting dalam memproduksi
suatu produk dari skala laboratorium ke skala massal (inilah kata kunci dari
teknik yakni membuat produk skala massal yang bisa dibawa kepada masyarakat).
Lantas hal apa yang
membuat jurusan ini dimasukkan kedalam rumpun teknik?. Jawabanya adalah seperti
halnya jurusan-jurusan teknik lainnya, Teknologi Bioproses juga mempelajari
ilmu-ilmu seperti Fisika dasar, Kimia dasar, Matematika, Termodinamika,
Transfer Panas, maupun kimia organik. Mari kita jelaskan hal ini melalui
perbandingan sederhana dengan membandingkan jurusan Biologi di Fakultas MIPA
dan Teknologi Bioproses di Fakultas Teknik. Di jurusan Biologi murni kita akan
mempelajari ilmu Biologi secara mendalam dan secara utuh. Lulusan Biologi FMIPA
biasanya disebut saintis dengan gelar S.Si dan lulusan Teknologi Bioproses
diberi gelar ST (Sarjana Teknik).
Selain itu, seorang
saintis Biologi memiliki keahlian dalam menemukan suatu penemuan baru dalam
skala Laboratorium. Tentu saja, suatu penemuan baru pastilah belum bisa
diproduksi secara massal untuk dapat dinikmati oleh masyarakat dan harganya pun
bisa sangat mahal. Dari sini kita bisa lihat bahwa suatu produk tidak akan
bermanfat bila tidak dihasilkan secara massal sehingga masyarakat bisa
menikmatinya. Kita ambil contoh misalnya penemuan antibiotik, seandainya
penemuan antibiotik hanya diproduksi dalam skala laboratorium saja maka semua
orang di dunia tidak akan mendapat manfaat dari penemuan tersebut.
Disinilah peran seorang
Insinyur Teknologi Bioproses untuk memproduksi penemuan-penemuan tersebut
secara massal sehingga dapat memberikan kemaslahatan bagi umat manusia dan
dapat menghasilkan nilai ekonomi pada penemuan tersebut. Kesimpulannya, Biologi
MIPA lebih cenderung kepada meneliti dan menemukan penemuan baru dalam skala
laboratorium. Sementara, Teknologi Bioproses lebih dekat kepada dunia industri
dimana seorang insinyur Teknologi Bioproses berperan memproduksi penemuan
tersebut dalam skala yang lebih besar (massal) di pabrik. Beberapa contoh lain yang diproduksi secara
masssal adalah vaksin dan insulin dalam dunia kedokteran.
Lulusan Sarjana Teknik
bidang ilmu Teknologi Bioproses cukup banyak dibutuhkan terutama oleh food and
beverage industry, material industry, chemical industry, hingga farmasi.
berbagai institusi Pemerintah yang terkait dengan Industri Kimia dan Migas, Institusi
Pendidikan dan penelitian seperti: KMNRT, LIPI, LEMIGAS, BATAN, Universitas,
Departemen Perindustrian, Departemen ESDM, Departemen Pertanian, Departemen
Perikanan dan Kelautan, Departemen Kehutanan Kantor Menteri Negara Lingkungan
Hidup, Departemen Pertahanan, Subdit Binuka Mabes TNI-AD, Bareskrim Mabes POLRI
juga membutuhkan sarjana Teknologi Bioproses.
Perkiraan jumlah sarjana teknik yang
dibutuhkan untuk menunjang perkembangan industri di Indonesia adalah sekitar
1.000.000 dalam masa dua dekade ke depan. Dengan asumsi Teknologi Bioproses
sebagai salah satu fokus utamanya mengisi 5% dari kebutuhan tersebut maka
jumlah kebutuhan sarjana teknik Teknologi Bioproses dalam dua dekade ke depan
adalah 50.000 orang. Jumlah tersebut akan terpenuhi jika 2.500 lulusan sarjana
teknik bioproses dapat dihasilkan setiap tahunnya.”
Berikut prospek kerja
lulusan teknologi bioproses:
1. Food and Beverage
Industry
Lulusan dari teknologi
bioproses dapat bekerja di bidang industri pangan, semisal PT. Indofood, PT.
Unilever, Kraft, Garudafood, Wingsfood, Yakult, Sosro, dan lainnya. Seperti
yang kita tahu, pangan merupakan kebutuhan pokok manusia, sehingga tidak akan
ada habisnya dan memiliki prospek yang cerah ke depannya. Lulusan teknologi
bioproses umumnya bekerja sebagai quality control.
2. Vaccine Industry
Contoh industri vaksin
: PT Biofarma (satu-satunya di Indonesia)
3. Industri Farmasi
Industri farmasi
berkaitan dengan produksi obat-obatan.Contoh industry farmasi : PT Bayer, PT
Kimia Farma
4. Industri Energi
Seperti yang kita
ketahui, cadangan energi yang berasal dari fosil dunia semakin lama semakin
menipis karena bersiat tidak dapat diperaharui. Selain itu, energi yang berasal
dari fosil seperti minyak dan gas bumi dapat menyebabkan efek Global Warming
akibat dari hasil pembakaran yang terjadi. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu
bentuk energi baru yang dapat menggantikannya yang memiliki nilai jual,
bersifat renewable, dan juga environmentally friendly. Contohnya seperti
biodiesel, bioetanol, biopremium, biofuel cell, dan lain sebagainya.
Sekarang ini, mulai
banyak perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang Minyak dan Gas (Oil and
Gas Company) yang mengembangkan sumber energi terbarukan seperti contoh diatas.
Perusahaan yang oil and gas yang sekarang juga bergerak untuk memproduksi
energi terbarukan adalah seperti British Petroleum, Chevron, Pertamina, dan
Sime Darby Energy.
5. Industri Biomedical
Industri biomedis
adalah aplikasi dari ilmu biologi dibidang medis. Banyak sekali senyawa-senyawa
yang berasal dari organisme biologis yang dimanfaatkan untuk keperluan
kesehatan. Seperti kolagen yang digunakan sebagai bahan pembuat tulang buatan
dan untuk penutup luka organ bagian dalam. Kemudian ada kitosan yang dapat
dijadikan benang operasi . Selain itu, ada aplikasi yang dapat mendeteksi
adanya sel kanker. Walaupun aplikasinya sangat banyak dan sangat berpotensi
untuk berkembang di masa depan tetapi sayangnya, Industri biomedis di Indonesia
masih jarang diketahui. Industri biomedis banyak yang beroperasi di luar
negeri.
6. Industri Biomaterial
Industri biomaterial
merupakan industry utama untuk produksi bahan-bahan yang digunakan untuk
biomedis dan lainnya. Industri biomaterial berfokus untuk memproduksi material
yang berasal dari organisme biologis. Di Indonesia, belum ada sama sekali
industry biomaterial. Padahal kebutuhan akan biomaterial di Indonesia itu
sangat tinggi.
7. Proyek lingkungan
Seorang sarjana
teknologi bioproses juga dapat bekerja dibidang lingkungan terutama dalam
pengolahan limbah. Pengolahan limbah dilakukan dengan memanfaatkan
mikroorganisme yang memiliki potensi untuk remediasi limbah menjadi tidak
berbahaya. Pengolahan limbah yang dilakukan sekarang, mulai banyak yang beralih
untuk menerapkan bioremediasi. Hal ini disebabkan oleh selain rendahnya modal
yang diperlukan juga rendahnya energi yang diperlukan sehingga dapat
menghasilkan suatu teknik remediasi yang efektif dan efisien. Kabar baiknya,
semua industri yang ada membutuhkan suatu pengolahan limbah yang terpadu. Jadi,
peluang kerja di bidang lingkungan ini sangat-sangatlah luas. Jika kalian mau
bekerja di bidang ini, coba mulai dari kuliah ikut-ikut organisasi dan kegiatan
yang peduli terhadap lingkungan untuk menambah pengetahuan kalian tentang
lingkungan.
(dari berbagai sumber)
Di ui ada prodi si k3 dengan gelar S.KKK...
BalasHapus