Jumat, 28 Februari 2014

TEKNOLOGI BIOPROSES


Teknologi Bioproses adalah bagian dari dunia teknik yang biasanya dikenal dengan process engineering bersama dengan Teknik Kimia. Teknologi Bioproses merupakan gabungan dari 2 disiplin ilmu antara Bioteknologi dan Teknik Kimia, dalam sisi bioteknologi pada jurusan ini mempelajari secara umum sifat-sifat mikroorganisme (bakteri, alga, jamur, virus), sel-sel tumbuhan dan hewan, enzim, serta metode-metode pemanfaatan hayati atau proses pengolahannya. Lalu, dalam sisi Teknik Kimia, jurusan ini memegang peranan penting dalam memproduksi suatu produk dari skala laboratorium ke skala massal (inilah kata kunci dari teknik yakni membuat produk skala massal yang bisa dibawa kepada masyarakat).


Lantas hal apa yang membuat jurusan ini dimasukkan kedalam rumpun teknik?. Jawabanya adalah seperti halnya jurusan-jurusan teknik lainnya, Teknologi Bioproses juga mempelajari ilmu-ilmu seperti Fisika dasar, Kimia dasar, Matematika, Termodinamika, Transfer Panas, maupun kimia organik. Mari kita jelaskan hal ini melalui perbandingan sederhana dengan membandingkan jurusan Biologi di Fakultas MIPA dan Teknologi Bioproses di Fakultas Teknik. Di jurusan Biologi murni kita akan mempelajari ilmu Biologi secara mendalam dan secara utuh. Lulusan Biologi FMIPA biasanya disebut saintis dengan gelar S.Si dan lulusan Teknologi Bioproses diberi gelar ST (Sarjana Teknik).

Selain itu, seorang saintis Biologi memiliki keahlian dalam menemukan suatu penemuan baru dalam skala Laboratorium. Tentu saja, suatu penemuan baru pastilah belum bisa diproduksi secara massal untuk dapat dinikmati oleh masyarakat dan harganya pun bisa sangat mahal. Dari sini kita bisa lihat bahwa suatu produk tidak akan bermanfat bila tidak dihasilkan secara massal sehingga masyarakat bisa menikmatinya. Kita ambil contoh misalnya penemuan antibiotik, seandainya penemuan antibiotik hanya diproduksi dalam skala laboratorium saja maka semua orang di dunia tidak akan mendapat manfaat dari penemuan tersebut.
Disinilah peran seorang Insinyur Teknologi Bioproses untuk memproduksi penemuan-penemuan tersebut secara massal sehingga dapat memberikan kemaslahatan bagi umat manusia dan dapat menghasilkan nilai ekonomi pada penemuan tersebut. Kesimpulannya, Biologi MIPA lebih cenderung kepada meneliti dan menemukan penemuan baru dalam skala laboratorium. Sementara, Teknologi Bioproses lebih dekat kepada dunia industri dimana seorang insinyur Teknologi Bioproses berperan memproduksi penemuan tersebut dalam skala yang lebih besar (massal) di pabrik.  Beberapa contoh lain yang diproduksi secara masssal adalah vaksin dan insulin dalam dunia kedokteran.

Lulusan Sarjana Teknik bidang ilmu Teknologi Bioproses cukup banyak dibutuhkan terutama oleh food and beverage industry, material industry, chemical industry, hingga farmasi. berbagai institusi Pemerintah yang terkait dengan Industri Kimia dan Migas, Institusi Pendidikan dan penelitian seperti: KMNRT, LIPI, LEMIGAS, BATAN, Universitas, Departemen Perindustrian, Departemen ESDM, Departemen Pertanian, Departemen Perikanan dan Kelautan, Departemen Kehutanan Kantor Menteri Negara Lingkungan Hidup, Departemen Pertahanan, Subdit Binuka Mabes TNI-AD, Bareskrim Mabes POLRI juga membutuhkan sarjana Teknologi Bioproses.

Perkiraan jumlah sarjana teknik yang dibutuhkan untuk menunjang perkembangan industri di Indonesia adalah sekitar 1.000.000 dalam masa dua dekade ke depan. Dengan asumsi Teknologi Bioproses sebagai salah satu fokus utamanya mengisi 5% dari kebutuhan tersebut maka jumlah kebutuhan sarjana teknik Teknologi Bioproses dalam dua dekade ke depan adalah 50.000 orang. Jumlah tersebut akan terpenuhi jika 2.500 lulusan sarjana teknik bioproses dapat dihasilkan setiap tahunnya.”

Berikut prospek kerja lulusan teknologi bioproses:

1. Food and Beverage Industry
Lulusan dari teknologi bioproses dapat bekerja di bidang industri pangan, semisal PT. Indofood, PT. Unilever, Kraft, Garudafood, Wingsfood, Yakult, Sosro, dan lainnya. Seperti yang kita tahu, pangan merupakan kebutuhan pokok manusia, sehingga tidak akan ada habisnya dan memiliki prospek yang cerah ke depannya. Lulusan teknologi bioproses umumnya bekerja sebagai quality control.
2. Vaccine Industry
Contoh industri vaksin : PT Biofarma (satu-satunya di Indonesia)
3. Industri Farmasi
Industri farmasi berkaitan dengan produksi obat-obatan.Contoh industry farmasi : PT Bayer, PT Kimia Farma
4. Industri Energi
Seperti yang kita ketahui, cadangan energi yang berasal dari fosil dunia semakin lama semakin menipis karena bersiat tidak dapat diperaharui. Selain itu, energi yang berasal dari fosil seperti minyak dan gas bumi dapat menyebabkan efek Global Warming akibat dari hasil pembakaran yang terjadi. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu bentuk energi baru yang dapat menggantikannya yang memiliki nilai jual, bersifat renewable, dan juga environmentally friendly. Contohnya seperti biodiesel, bioetanol, biopremium, biofuel cell, dan lain sebagainya.
Sekarang ini, mulai banyak perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang Minyak dan Gas (Oil and Gas Company) yang mengembangkan sumber energi terbarukan seperti contoh diatas. Perusahaan yang oil and gas yang sekarang juga bergerak untuk memproduksi energi terbarukan adalah seperti British Petroleum, Chevron, Pertamina, dan Sime Darby Energy.
5. Industri Biomedical
Industri biomedis adalah aplikasi dari ilmu biologi dibidang medis. Banyak sekali senyawa-senyawa yang berasal dari organisme biologis yang dimanfaatkan untuk keperluan kesehatan. Seperti kolagen yang digunakan sebagai bahan pembuat tulang buatan dan untuk penutup luka organ bagian dalam. Kemudian ada kitosan yang dapat dijadikan benang operasi . Selain itu, ada aplikasi yang dapat mendeteksi adanya sel kanker. Walaupun aplikasinya sangat banyak dan sangat berpotensi untuk berkembang di masa depan tetapi sayangnya, Industri biomedis di Indonesia masih jarang diketahui. Industri biomedis banyak yang beroperasi di luar negeri.
6. Industri Biomaterial
Industri biomaterial merupakan industry utama untuk produksi bahan-bahan yang digunakan untuk biomedis dan lainnya. Industri biomaterial berfokus untuk memproduksi material yang berasal dari organisme biologis. Di Indonesia, belum ada sama sekali industry biomaterial. Padahal kebutuhan akan biomaterial di Indonesia itu sangat tinggi.
7. Proyek lingkungan
Seorang sarjana teknologi bioproses juga dapat bekerja dibidang lingkungan terutama dalam pengolahan limbah. Pengolahan limbah dilakukan dengan memanfaatkan mikroorganisme yang memiliki potensi untuk remediasi limbah menjadi tidak berbahaya. Pengolahan limbah yang dilakukan sekarang, mulai banyak yang beralih untuk menerapkan bioremediasi. Hal ini disebabkan oleh selain rendahnya modal yang diperlukan juga rendahnya energi yang diperlukan sehingga dapat menghasilkan suatu teknik remediasi yang efektif dan efisien. Kabar baiknya, semua industri yang ada membutuhkan suatu pengolahan limbah yang terpadu. Jadi, peluang kerja di bidang lingkungan ini sangat-sangatlah luas. Jika kalian mau bekerja di bidang ini, coba mulai dari kuliah ikut-ikut organisasi dan kegiatan yang peduli terhadap lingkungan untuk menambah pengetahuan kalian tentang lingkungan.
(dari berbagai sumber)

1 komentar: