Mitos 3 : Kerjakan soal mata pelajaran tertentu dan kosongkan mata
pelajaran yang lain yang tidak ada hubungannya dengan pilihan jurusan
Saat
saya mengisi seminar kiat sukses SBMPTN di Fakultas Ekonomi UI beberapa tahun
lalu -dalam sesi Tanya jawab- seorang siswa mengacungkan tangannya lalu bertanya
:”tolong beri saya pencerahan pak, Nama saya Andi. Rencana mau memilih Fakultas Kedokteran UI.
Guru saya di sekolah bilang, nanti saat
SBMPTN, kamu ga usah ngerjain soal-soal fisika, juga ga perlu ngerjain soal matematika.
Kosongin aja. Buang-buang waktu. Focus aja di biologi sama kimia. Karena FK
hanya melihat jawaban soal bio dan kimia saja. Pelajaran yang lain ga ada
hubungannya sama kuliah FK. Kira-kira bagaimana tanggapan bapak ?”
Pernahkah
kamu mendengar pendapat seperti di atas ? bahwa untuk masuk FK UI yang dinilai
hanya bio dan kimianya saja, makanya harus bagus. Untuk Hubungan Internasional,
akan dilihat bahasa inggrisnya. Untuk Teknik Elektro hanya dilihat soal fisika
dan matematikanya saja.
Pendapat
tersebut di atas juga termasuk mitos yang banyak dipercaya peserta. Akhirnya
siswa hanya belajar pelajaran tertentu saja dan mengabaikan pelajaran lainnya. Perlu
kamu ketahui, Penilaian di SBMPTN
bersifat menyeluruh atau komprehensif. Artinya semua mata pelajaran yang
diujikan pasti memiliki pengaruh terhadap kelulusan kamu. Misalnya soal TPA
(Tes Potensi Akademik) memiliki pengaruh terhadap kelulusan sampai 30%. Begitu pula
dengan soal-soal lainnya. Kurang masuk
akal, bila ada mata pelajaran yang diujikan tapi ga dipakai. Ga mungkin kan ?
Saya
kasih contoh nyata ya. Beberapa tahun lalu, saya punya murid dari pesantren Gontor
Jawa Timur. Sebut saja Ahmad. Buat
menghadapi SBMPTN dia ikut di bimbel tempat saya mengajar. Ahmad sehari-hari di sekolahnya menggunakan bahasa Arab saat berkomunikasi. Lancer banget ngomong
bahasa arabnya. Cuma kelemahan dia penguasaannya di pelajaran yang lain.
Misalnya dia hampir boleh dikatakan ga bisa sama sekali mengerjakan pelajaran
ekonomi, geografi, sejarah dan sosiologi. Karena memang pelajaran-pelajaran
tersebut tidak diajarkan di pesantren.
Di
SBMPTN, Ahmad memilih jurusan Bahasa
Arab UI, Bahasa Arab UNPAD dan pendidikan Bahasa Arab UNJ. Meskipun nilai
TO-nya tidak mencukupi dia tetap nekad untuk memilihnya. Karena dia merasa cocok dengan jurusan
tersebut dan sudah mahir. Apa yang terjadi kemudian adik-adik ? saat hasil SBMPTN diumumkan, si ahmad dinyatakan tidak
lulus.
Pertanyaannya
kenapa tidak lulus ? bukankah Ahmad sangat mahir berbahasa Arab ? Jawabannya
karena untuk masuk jurusan Bahasa Arab, panitia SBMPTN tidak pernah
mempertimbangkan sama sekali kemampuan
bahasa arab peserta. Tapi yang diujikan ke mereka sama dengan yang lain. Mereka
harus mengerjakan soal bahasa Indonesia, inggris, dan matematika. Kemudian juga
harus mengerjakan soal sejarah, geografi
dll.
Kesimpulannya
di SBMPTN, semua pelajaran yang diuji punya pengaruh terhadap kelulusan. Entah memilih
jurusan apa saja. Oleh sebab itu saran saya pelajari semuanya, latihkan sampai
bisa, jangan diremehkan. Masih ada waktu untuk melakukannya. Saran saya
berikutnya ikulah bimbel supaya kamu bisa mendapatkan informasi yang akurat dn
valid bukan berita yang ternyata hoax.
Wallahu
a’lam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar