Bio-engineering (rekayasa hayati) merupakan interdisiplin Ilmu Kehayatan (Bio-sciences) dan Teknik (Engineering) yang diaplikasikan dalam perekayasaan berbasis bio-sistem untuk meningkatkan efisiensi fungsi dan manfaat biosistem.
Perekayasaan biosistem disini mencakup pengertian, seperti perekayasaan proses biologis, pengoperasian agen hayati terekayasa, pembuatan peralatan baru berbasis biosistem atau teknologi untuk pengembangan biomaterial. Bio-engineering dapat diaplikasikan dalam perekayasaan sistem produksi untuk pengembangan industri
Latar
Belakang
Indonesia, sebagai
negara tropis, memiliki keaneka-ragaman Sumber Daya Hayati (SDH) yang tinggi dan kaya akan sumber biomaterial
potensial yang renewable dan sustainable. Permasalahan utama bangsa Indonesia
saat ini adalah bahwa SDH yang kita miliki belum dapat secara optimal menjamin
kesejahteraan bangsa. Untuk meningkatan manfaat dan produktivitas SDH-tropika
dibutuhkan pengelolaan secara profesional agar dapat menjawab tantangan ekonomi
nasional dan global. Karena itu, diperlukan sumber daya manusia (SDM) yang
secara profesional memiliki kompetensi dalam perekayasaan sistem produksi berbasis
bioproduk.
Sebagai upaya
revitalisasi industri Indonesia saat ini dikengembangkan industri berbasis SDH.
Salah satu industri bioproduk penting di Indonesia adalah produksi Bahan Bakar
Nabati (BBN) sebagai upaya pemanfaatan energi alternatif. Dalam pengembangan
bioindustri produk nabati, baik BBN atau bioproduk lainnya, akan dibutuhkan
Sarjana Bio-engineering (Bio-engineers) yang memiliki latar belakang bidang
Ilmu Kehayatan dan Teknik serta mampu mengoptimalkan efisiensi produksi melalui
perekayasaan berbasis biosistem. Bio-engineers yang dibutuhkan harus memahami
bahwa agen tumbuhan merupakan ”mesin produksi” dan bagian yang tidak
terpisahkan dari sistem produksi.
Program Studi (Prodi)
Sarjana Rekayasa Hayati ITB tidak saja dapat menjembatani bidang ilmu Teknik
dan Kehayatan, tapi juga dapat menjawab kebutuhan masyarakat akan Sarjana
(Bio-engineers) yang mampu mengaplikasikan dasar-dasar Ilmu Teknik dalam
pengembangan industri bioproduk dengan penekanan pada produk nabati.
Kompetensi
Lulusan
- · Memahami dasar-dasar Ilmu Kehayatan, manfaat dan pentingnya kekayaan hayati tropika sebagai sumber bahan industri bioproduk,
- · Memahami dasar-dasar Ilmu Teknik dan mampu mengaplikasikannya dalam pengembangan dan perekayasaan sistem produksi bioproduk,
- · Mampu mengembangkan teknologi aplikatif untuk meningkatkan efisiensi agen tumbuhan dalam perekayasaan sistem produksi,
- · Mampu merancang sistem produksi dimana agen tumbuhan merupakan komponen utama dalam industri bioproduk,
- · Mampu mengoperasikan hasil perekayasaan dan melakukan pengujian sistem produksi
- · Memahami ketentuan bioetika dan keamanan hayati (biosafety) dalam perekayasaan industri bioproduk.
MATA KULIAH :
Pengantar
Rekayasa Hayati, Biologi Tumbuhan, Neraca Massa dan Energi Rekayasa Hayati,
Biologi Sel Dasar, Bioteknologi Tumbuhan dalam Bioindustri, Termodinamika
Sistem Hayati, Matematika Rekayasa Hayati, Biokimia, Kimia Organik, Perancangan
Bioreaktor, Sensor dan Instrumentasi Sistem Hayat, Pemodelan Dinamik Rekayasa
Hayati, Pendekatan Kuantitatif Fisiologi Tumbuhan, Prinsip-prinsip Pemisahan
Bioproduk, Ekonomi Teknik, Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Bioindustri
Prospek kerja
Bioengineering
merupakan cabang ilmu biologi yang sedang hot di perbincangkan dunia, karena
bioengineering merupakan salah satu titik cerah dalam pengembangan industri
yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. So sudah pasti lulusan BE sangat di
cari di dunia industri dalam maupun luar negeri
Bidang yang sering di
tempatkan untuk seorang Bio-engineer adalah Industri Pupuk, Industri Energi
Terbarukan, Industri Makanan & Obat-obatan, dunia Kesehatan, maupun menjadi
Wiraswasta. Banyak Perusahaan/Badan yang mempekerjakan lulusan BE yaitu PT Adaro Energi, Petrokimia, Indofood.
PT Medco Energi, PT Pupuk Kujang, BPPT, BPOM, dll
Tidak ada komentar:
Posting Komentar