Kamis, 13 Maret 2014

Biaya kuliah murah peserta SBMPTN meningkat



.
Dari tahun ke tahun,  peserta ujian masuk PTN (SBMPTN) cenderung meningkat. Di SBMPTN 2013 lalu, tercatat ada sekitar  585.789 peserta  yang ikut tes masuk yang katanya paling ketat di negera kita ini. Meskipun yang diterima hanya 25% saja , hal  ini tidak menyurutkan niat  mereka untuk ikut bertarung memperebutkan bangku kuliah di PTN.  Animo siswa untuk kuliah di PTN ini tidak lepas dari keunggulan-keunggulan  kuliah di PTN. Salah satunya murah…


Kuliah di PTN semakin murah
Kuliah di PTN  relative lebih murah dibandingkan dengat perguruan tinggi swasta di grade yang sama. Yang saya maksud grade yang sama, misalnya bila membandingkan UI, ITB, UGM  bandingkan dengan perguruan tinggi swasta yang juga favorit semisal Trisakti, Guna Darma atau Binus.
Pemerintah telah menetapkan Uang Kuliah Tunggal (UKT) di 94 Perguruan Tinggi Negeri (PTN). 10 % dari total mahasiswa yang dianggap tidak mampu di suatu PTN nanti hanya akan membayar maksimal Rp1 juta per semester.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh mengatakan, adanya UKT sesuai dengan UU Pendidikan Tinggi (Dikti) No 12/2012, dimana uang kuliah harus disesuaikan dengan kemampuan ekonomi mahasiswa.
Nuh menyatakan, UKT akan diterapkan bagi 80 % mahasiswa yang diterima melalui Seleksi Nasional Masuk PTN (SNMPTM) dan Seleksi Bersama Masuk PTN (SBMPTN). Sementara 20 % mahasiswa yang masuk melalui jalur mandiri tetap dibebani uang kuliah dengan skema lama.
“Semua PTN wajib mengikuti UKT ini, kami sudah sosialisasi dan mereka (PTN) sudah menandatangani (surat pernyataan),” katanya di Kemendikbud, Jakarta, Senin (27/5/2013).
Nuh mencontohkan, biaya kuliah kedokteran di UGM sebelumnya mencapai Rp105 juta. Dengan adanya UKT maka rata-rata sampai selesai kuliah kedokteran di UGM turun menjadi Rp98.625.000. Namun Kemendikbud juga membatasi ada 5 % mahasiswa kedokteran UGM yang hanya akan membayar Rp5 juta dan 5 % mahasiswa membayar Rp10.000.
Begitu pula di fakultas kedokteran UI, ujarnya, awalnya mahasiswa dibebani uang kuliah Rp107 juta. Lalu sekarang mahasiswa cukup membayar Rp30.562.500, 5 % membayar Rp5 juta dan 5 % lagi mahasiswa tidak mampu membayar Rp10 juta. Contoh berikutnya di fakultas teknik sipil dan perencanaan ITS.

Awalnya untuk kuliah di fakultas ini sebesar Rp46,7 juta. Namun sekarang cukup membayar Rp28,6 juta, 5 % mahasiswa miskin membayar Rp4 juta dan 5 % membayar Rp8 juta. “Mahasiswa yang masuk kategori 5 % bisa dilihat dari penghasilan orang tua ketika mendaftar. Atau dia dapat mengajukan diri ke PTN untuk masuk di 5 % itu,“ katanya.
Coba bandingkan dengan Perguruan Tinggi Swasta Favorit yang rata-rata bisa menghabiskan biaya sampai 500 juta-an (sumber okezone 13 Maret 2014 dan Sindonews.com 27 Mei 2013)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar