Bidang Kerja Utama sarjana Sosiologi adalah : Social Analist, Peneliti/ Ilmuwan, Konsultan, Perencana Pembangunan, NGO, Jurnalis, Analis
Pasar, Tenaga Pendidik/dosen
Bisa Bekerja di Instansi Pemerintah ; Bappenas/ Bappeda, Depsos, Menko Kesra dan
Taskin, MenNeg Pemberdayaan Perempuan, Depdiknas, Deptan dan lembaga Legislatif. Atau
di Instansi Swasta (Corporate dan
Sosial).
Para Alumni sosiologi akan lebih berkembang bila
memiliki Kompetensi Pendukung seperti : menguasai
Metode Pemberdayaan Masyarakat, terampil dalam komunikasi, Bahasa Inggris yang baik, punya kemampuan
Managerial , terampil Menulis
Pemda dan sejumlah
departemen seringkali membutuhkan displin sosiologi untuk mempelajari kondisi
dan kebutuhan masyarakat. Hasil studi tersebut mereka gunakan untuk bahan
pertimbangan dan menentukan kebijakan pembangunan (public policy) bagi
masyarakat atau program kepentingan layanan publik (social service).
Pemerintah juga
membutuhkan alumni sosiologi dalam
merencanakan kota, memberdayakan komunitas miskin, program bagi komunitas
khusus kota (misal nelayan, gelandangan, anak jalanan,
sosialisasi-rehabilitasi), mendesain tata ruang, masalah transportasi, lalu
lintas (kemacetan kota).
Untuk pembangunan
wilayah regional-perdesaan, pemerintah memerlukan sarjana sosiologi untuk sejumlah kegiatan dan
program. Mulai dari tenaga peneliti di lapangan (interviewer), mediator maupun
fasilitator program permberdayaan masyarakat desa. Status pekerjaan ini bisa
bersifat sebagai pegawai tetap (PNS), proyek kerjasama, maupun sebagai mitra
paruh waktu (part time).
Sarjana sosiologi
juga bisa berkiprah di perusahaan bisnis untuk melakukan atau mengkoordinir
sejumlah riset pasar yang nanti dapat dilakukan oleh enumerator lapangan untuk
sebuah produk. Pemahaman tentang prilaku konsumsi dan prilaku konsumen tentu
berhubungan dengan masalah sosial dan budaya, karena menyangkut kebiasaan
(habit) sikap (attitude) dan prilaku (manner/behavior) dari masyarakat.
Lapangan lain yang dapat diterjuni adalah lembaga HRD atau Litbang
perusahaan/instansi tersebut.
Setelah reformasi cukup banyak tumbuh-berkembang berbagai ornop, lembaga penelitian, dan pusat studi
kajian, pers dan penerbitan. Semua itu harusnya menjadikan peluang kerja
sarjana sosiologi juga bertambah dan beragam. Tak ada salahnya juga bekerja
dalam dunia advokasi, pendampingan rakyat, bagus juga jadi pengamat sosial atau
terjun ke dunia jurnalistik sebagai wartawan atau reporter (koresponden). Tentu
saja karir-karir tersebut memerlukan pemahaman yang baik terhadap masyarakat
dan keterampilan (ketajaman) akan analisis sosial yang lumayan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar